Lelakijelata.blogspot.co.id - Assalamu’alaikum
Warahmatullah, masbro fillah..yang di cintai dan dilindungi oleh Allah
Subhanahu wa Ta’ala. Salah satu anugerah Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada kita adalah
diberikan nikmat hidup,hidup dan mati adalah dua peristiwa yang merupakan
takdir-Nya,yang harus di imani oleh setiap Muslim,dan keduanya merupakan ujian
bagi manusia yang diberikan Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk memilih siapa yang
terbaik amalnya.
Ngomong-ngomong soal amal, tentunya kita hidup
didunia ini memang harus kita ketahui bahwa kita HIDUP UNTUK DIUJI. Lho kok
harus diuji?? Iyapss karena dengan diuji kita bisa melihat tingkat kesholehan,
kesabaran seseorang tersebut.
Allah Subhanahu wa Ta’ala Berfirman :
“Dialah Allah yang menjadikan mati dan hidup,supaya Dia menguji kamu,siapa
diantara kamu yang lebih baik amalnya”.(QS. Al Mulk : 2)
Selain tahun kita yaitu tahun hijriah, kita juga
kedatangan tahun baru masehi, namun apa sih esensi dari sebuah tahun baru
diatas? apa saja yang musti diagendakan dalam hidup kita? Tentunya selain
perencanaan yang baik,modal untuk melakukan perbuatan, adalah kemampuan
seseorang untuk mengambil pelajaran dari apa yang telah dilakukannya,yaitu
mengavaluasi segala perbuatan,sehingga dapat mengambil hikmah dari apapun yang
terjadi. Sesungguhnya semua kesuksesan terjadi karena dengan izin Allah
Subhanahu wa Ta’ala,ketika mencapai kesuksesan janganlah merasa sombong,dan
merasa hebat lebih hebat dibandingkan dengan orang lain. Orang selalu sabar dan
tawadhu akan memahami benar bahwa segala yang di raihnya adalah karena ridha
Allah Subhanahu wa Ta’ala semata.
Diakui atau tidak, waktu memang paling berharga,
sedikit kita cermati pernyataan yang sering kita dengar dibawah ini
“Waktu adalah uang....” (Benjamin Franklin)
Ungkapan tersohor oleh om Benjamin Franklin mantan Presiden AS
tersebut sudah sering kita dengar, tapi apakah memang waktu adalah uang?
NGGAK!! – Nggak! salah lagi kalau waktu memang uang, akupun berfikir, aku
seorang guru yang dimana aku dibayar perjamnya. Tetapi yang lebih penting dari
uang, Muslim yang bijak tentunya selalu mempertimbangkan segala sesuatu yang
dilakukannya,dan tidak melakukan sesuatu apabila tidak yakin akan ada nilai
manfaat dari akibat perbuatannya.
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda :
“Tidak bergeser dua tapak kaki seorang hamba pada hari kiamat,Hingga ditanya
kepadanya empat macam :
1.Tentang umurnya
untuk apa dihabiskannya?
2.Masa mudanya untuk apa dipergunakan ?
3. Tentang hartanya dari mana didapat dan
dibelanjakannya untuk apa?
4.Tentang Ilmunya kemana dan diamalkan untuk
siapa?.” (HR. At Tirmidzi).
“Demi waktu. Sesungguhnya manusia itu dalam
kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal sholeh. Mereka saling
nasehat menasehati dalam kebenaran dan kesabaran” (QS Al Ashr: 1-3)
Semua manusia telah diberikan Allah Swt anugerah berupa waktu 24 jam sehari.
Hasan Al Banna mengatakan bahwa, “Kewajiban kita lebih banyak daripada waktu
yang tersedia”. Waktu terus berjalan dan tidak akan pernah kembali.
Apakah kita pernah berpikir Bahwa semua yang kita
lakukan dalam kehidupan kita sangatlah banyak. Mulai dari harus mengurus kehidupan
sehari-hari pribadi kita, keluarga kita sampai pekerjaan kita. Apakah kita bisa
menyeimbangkan manajemen waktu tersebut? Atau mungkin jika kita gak bisa
memenajemen waktu, mulailah dari manajemen pikiran kita.
Tentunya Rasulullah Shallahu’ alaihi Wassalam telah memberi teladan kepada kita dalam memanfaatkan
waktu hidupanya. Beliau tidak terlalu banyak tidur, karena di malam hari
melakukan sholat malam sampai kakinya bengkak. Di siang hari beliau menjadi
pedagang, pendakwah dan kepala pemerintahan yang sangat handal. Dalam waktu 23
tahun, beliau mampu membangun peradaban Islam. Beliau mengikuti 80 peperangan
bersama para sahabatnya dalam waktu kurang dari 10 tahun. Namun demikian,
beliau juga mampu membagi waktu untuk menyantuni fakir miskin, menyayangi istri
dan kerabat
Kenapa Rasulullah bisa ahli seperti itu??!! Kenapa
kita aja ngerasa 24 jam pun masih berkurang, bahkan rasanya untuk tidur puas
pun sulit. Kenapa!! Kuncinya adalah KETEPATAN WAKTU, inilah masalah krusial
yang simple, karena banyak dari kita yang meremehkan waktu untuk ontime.
Sedikit petikan quote yang sering kita dengari dibawah ini
"Lebih baik datang 3 jam lebih awal daripada
terlambat 1 menit....” (William
Shakespeare)
Yapss.. petikan yang sering kita dengar, alangkah
baiknya selain kita merencakanan sebuah agenda maka setelah itu adalah
merencanakan ke-ontime-an. Mengapa?? Arena darisitulah Rasulullah tidak pernah
mengeluh masalah waktu. Bagi Rasulullah waktu24 jam is Fine!! Tetap berjalan seperti apa adanya,
tergantung kita dalam memposisikan waktu tersebut. Sesuai apa yang dikatakan
oleh Stephen R. Covey, “Kuncinya terletak bukan pada bagaimana anda
menghabiskan waktu, namun dalam menginvestasikan waktu anda...”
Waktu terus berjalan tanpa mempedulikan kita
Allah Ta’ala berfirman, “Wahai orang-orang yang
beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap jiwa menyiapkan bekalnya
untuk hari esok (Hari Kiamat). Bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah
Maha Mengetahui segala hal yang engkau kerjakan.” (Qs. Al-Hasyr: 18)
Bahkan sampai yang terkecilpun, seperti masalah
menanam pohon saja yang mungkin jarang kita lakukan menjadi bahan agenda
Rasulullah untuk beramal dalam waktunya. Walaupun hari kiamat terjadi esok hari maka
lakukanlah pekerjaan tersebut sampai selesai.
Dari Anas radhiyallahu ’anhu, Rasulullah saw bersabda, “tidaklah
seorang mukmin menanam tanaman, atau menabur benih, lalu burung atau manusia
atau hewan pun makan darinya kecuali pasti bernilai sedekah baginya. (HR
Bukhari)
Dari Anas, dari Rasulullah, beliau bersabda,
“Jika hari kiamat terjadi, sedang di tanganmu terdapat bibit tanaman, jika ia
bisa duduk hingga dapat menanamnya, maka tanamlah. (HR Bukhari / Kitab Adab
al-Mufrad)
Namun yang lebih penting lagi, adalah jangan
kebanyakan berkhayal, lakukanlah semampu kita jika kita memang mampu melakukan
itu Seseorang hendaknya mempersedikit angan-angannya karena takut ajalnya akan
datang dengan tiba-tiba serta selalu ingat bahwa ajalnya telah dekat. Barang siapa
yang mengabaikan ajalnya, maka patutlah dia didatangi ajalnya degan tiba-tiba
dan diserang ketika ia dalam keadaan terpedaya dan lengah, karena manusia
sering terpedaya oleh angan-angannya akan (kesenangan dunia).”
Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhu, dia
berkata, “Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam memegang pundakku, lalu
bersabda, ‘Jadikanlah engkau di dunia ini seakan-akan sebagai orang asing
atau pengembara.'” Lalu Ibnu `Umar radhiyallahu `anhu berkata, “Jika engkau di
waktu sore, maka janganlah engkau menunggu pagi, dan jika engkau di waktu pagi,
maka jangnlah menunggu sore, dan pergunakanlah waktu sehatmu sebelum engkau
sakit dan waktu hidupmu sebelum kamu mati.” (HR. Bukhari).
Demikianlah kurang lebih esensi sebuah tahun baru,
tidak ada sebuah tahun baru tanpa perubahan, khususnya esensi kehidupan harian
seorang muslim pada umumnya. Selanjutnya, jadwal waktu yang lebih rinci
diserahkan kepada diri kita masing-masing karena hanya kitalah yang tahu secara
persis kebutuhan hidup kita. kita harus mengatur waktu dan urusan dengan baik
tentunya dengan menyusaikan dengan jadwal waktu sholat. Ini karena sholat itu
menjadi tolak ukur kepada seluruh pekerjaan yang lain. Jika sholatnya
baik--termasuk tepat waktunya--, maka pekerjaan lainnya juga inshaAllah baik.
Dari ’Aisyah –radhiyallahu ’anha-, beliau mengatakan
bahwa Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda, ”Amalan yang paling
dicintai oleh Allah Ta’ala adalah amalan yang kontinu walaupun itu sedikit.”
(HR. Muslim no. 783)
Yang penting sekali lagi, berusaha semaksimal
mungkin, “Do The Best”. Mudah2an Allah selalu meridhoi apa pun yg kita lakukan.
Semoga tulisan ini menjadi hamasah yang bermanfaat buat kita semua. Aamiin.
Wassalamualaikum Warohmatullah
---------------
Written By : Muhammad Faisal Aulia
Contact : faisaulia@gmail.com
izin share ya mas :)
ReplyDeletesilahkan maz :)
Delete