Thursday, January 1, 2015

ESENSI WAKTU DAN TAHUN BARU

Lelakijelata.blogspot.co.id - Assalamu’alaikum Warahmatullah, masbro fillah..yang di cintai dan dilindungi oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Salah satu anugerah Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada kita adalah diberikan nikmat hidup,hidup dan mati adalah dua peristiwa yang merupakan takdir-Nya,yang harus di imani oleh setiap Muslim,dan keduanya merupakan ujian bagi manusia yang diberikan Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk memilih siapa yang terbaik amalnya.


Ngomong-ngomong soal amal, tentunya kita hidup didunia ini memang harus kita ketahui bahwa kita HIDUP UNTUK DIUJI. Lho kok harus diuji?? Iyapss karena dengan diuji kita bisa melihat tingkat kesholehan, kesabaran seseorang tersebut.

Allah Subhanahu wa Ta’ala Berfirman :


“Dialah Allah yang menjadikan mati dan hidup,supaya Dia menguji kamu,siapa diantara kamu yang lebih baik amalnya”.(QS. Al Mulk : 2)

Selain tahun kita yaitu tahun hijriah, kita juga kedatangan tahun baru masehi, namun apa sih esensi dari sebuah tahun baru diatas? apa saja yang musti diagendakan dalam hidup kita? Tentunya selain perencanaan yang baik,modal untuk melakukan perbuatan, adalah kemampuan seseorang untuk mengambil pelajaran dari apa yang telah dilakukannya,yaitu mengavaluasi segala perbuatan,sehingga dapat mengambil hikmah dari apapun yang terjadi. Sesungguhnya semua kesuksesan terjadi karena dengan izin Allah Subhanahu wa Ta’ala,ketika mencapai kesuksesan janganlah merasa sombong,dan merasa hebat lebih hebat dibandingkan dengan orang lain. Orang selalu sabar dan tawadhu akan memahami benar bahwa segala yang di raihnya adalah karena ridha Allah Subhanahu wa Ta’ala semata. 

Diakui atau tidak, waktu memang paling berharga, sedikit kita cermati pernyataan yang sering kita dengar dibawah ini

“Waktu adalah uang....” (Benjamin Franklin)

Ungkapan tersohor oleh om Benjamin Franklin mantan Presiden AS tersebut sudah sering kita dengar, tapi apakah memang waktu adalah uang? NGGAK!! – Nggak! salah lagi kalau waktu memang uang, akupun berfikir, aku seorang guru yang dimana aku dibayar perjamnya. Tetapi yang lebih penting dari uang, Muslim yang bijak tentunya selalu mempertimbangkan segala sesuatu yang dilakukannya,dan tidak melakukan sesuatu apabila tidak yakin akan ada nilai manfaat dari akibat perbuatannya. 

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda :


“Tidak bergeser dua tapak kaki seorang hamba pada hari kiamat,Hingga ditanya kepadanya empat macam :
 1.Tentang umurnya untuk apa dihabiskannya?
2.Masa mudanya untuk apa dipergunakan ?
3. Tentang hartanya dari mana didapat dan dibelanjakannya untuk apa?
4.Tentang Ilmunya kemana dan diamalkan untuk siapa?.” (HR. At Tirmidzi). 

“Demi waktu. Sesungguhnya manusia itu dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal sholeh. Mereka saling nasehat menasehati dalam kebenaran dan kesabaran” (QS Al Ashr: 1-3)


Semua manusia telah diberikan Allah Swt anugerah berupa waktu 24 jam sehari. Hasan Al Banna mengatakan bahwa, “Kewajiban kita lebih banyak daripada waktu yang tersedia”. Waktu terus berjalan dan tidak akan pernah kembali.

Apakah kita pernah berpikir Bahwa semua yang kita lakukan dalam kehidupan kita sangatlah banyak. Mulai dari harus mengurus kehidupan sehari-hari pribadi kita, keluarga kita sampai pekerjaan kita. Apakah kita bisa menyeimbangkan manajemen waktu tersebut? Atau mungkin jika kita gak bisa memenajemen waktu, mulailah dari manajemen pikiran kita.

Tentunya Rasulullah Shallahu’ alaihi Wassalam  telah memberi teladan kepada kita dalam memanfaatkan waktu hidupanya. Beliau tidak terlalu banyak tidur, karena di malam hari melakukan sholat malam sampai kakinya bengkak. Di siang hari beliau menjadi pedagang, pendakwah dan kepala pemerintahan yang sangat handal. Dalam waktu 23 tahun, beliau mampu membangun peradaban Islam. Beliau mengikuti 80 peperangan bersama para sahabatnya dalam waktu kurang dari 10 tahun. Namun demikian, beliau juga mampu membagi waktu untuk menyantuni fakir miskin, menyayangi istri dan kerabat

Kenapa Rasulullah bisa ahli seperti itu??!! Kenapa kita aja ngerasa 24 jam pun masih berkurang, bahkan rasanya untuk tidur puas pun sulit. Kenapa!! Kuncinya adalah KETEPATAN WAKTU, inilah masalah krusial yang simple, karena banyak dari kita yang meremehkan waktu untuk ontime. Sedikit petikan quote yang sering kita dengari dibawah ini

"Lebih baik datang 3 jam lebih awal daripada terlambat 1 menit....”  (William Shakespeare)

Yapss.. petikan yang sering kita dengar, alangkah baiknya selain kita merencakanan sebuah agenda maka setelah itu adalah merencanakan ke-ontime-an. Mengapa?? Arena darisitulah Rasulullah tidak pernah mengeluh masalah waktu. Bagi Rasulullah waktu24 jam  is Fine!! Tetap berjalan seperti apa adanya, tergantung kita dalam memposisikan waktu tersebut. Sesuai apa yang dikatakan oleh Stephen R. Covey, “Kuncinya terletak bukan pada bagaimana anda menghabiskan waktu, namun dalam menginvestasikan waktu anda...”

Waktu terus berjalan tanpa mempedulikan kita

Allah Ta’ala berfirman, “Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap jiwa menyiapkan bekalnya untuk hari esok (Hari Kiamat). Bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala hal yang engkau kerjakan.” (Qs. Al-Hasyr: 18)

Bahkan sampai yang terkecilpun, seperti masalah menanam pohon saja yang mungkin jarang kita lakukan menjadi bahan agenda Rasulullah untuk beramal dalam waktunya.  Walaupun hari kiamat terjadi esok hari maka lakukanlah pekerjaan tersebut sampai selesai.

 Dari Anas radhiyallahu ’anhu, Rasulullah saw bersabda, “tidaklah seorang mukmin menanam tanaman, atau menabur benih, lalu burung atau manusia atau hewan pun makan darinya kecuali pasti bernilai sedekah baginya. (HR Bukhari)

Dari Anas, dari Rasulullah, beliau bersabda, “Jika hari kiamat terjadi, sedang di tanganmu terdapat bibit tanaman, jika ia bisa duduk hingga dapat menanamnya, maka tanamlah. (HR Bukhari / Kitab Adab al-Mufrad)

Namun yang lebih penting lagi, adalah jangan kebanyakan berkhayal, lakukanlah semampu kita jika kita memang mampu melakukan itu Seseorang hendaknya mempersedikit angan-angannya karena takut ajalnya akan datang dengan tiba-tiba serta selalu ingat bahwa ajalnya telah dekat. Barang siapa yang mengabaikan ajalnya, maka patutlah dia didatangi ajalnya degan tiba-tiba dan diserang ketika ia dalam keadaan terpedaya dan lengah, karena manusia sering terpedaya oleh angan-angannya akan (kesenangan dunia).”

Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhu, dia berkata, “Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam memegang pundakku, lalu bersabda, ‘Jadikanlah engkau di dunia ini seakan-akan sebagai orang asing atau pengembara.'” Lalu Ibnu `Umar radhiyallahu `anhu berkata, “Jika engkau di waktu sore, maka janganlah engkau menunggu pagi, dan jika engkau di waktu pagi, maka jangnlah menunggu sore, dan pergunakanlah waktu sehatmu sebelum engkau sakit dan waktu hidupmu sebelum kamu mati.” (HR. Bukhari).

Demikianlah kurang lebih esensi sebuah tahun baru, tidak ada sebuah tahun baru tanpa perubahan, khususnya esensi kehidupan harian seorang muslim pada umumnya. Selanjutnya, jadwal waktu yang lebih rinci diserahkan kepada diri kita masing-masing karena hanya kitalah yang tahu secara persis kebutuhan hidup kita. kita harus mengatur waktu dan urusan dengan baik tentunya dengan menyusaikan dengan jadwal waktu sholat. Ini karena sholat itu menjadi tolak ukur kepada seluruh pekerjaan yang lain. Jika sholatnya baik--termasuk tepat waktunya--, maka pekerjaan lainnya juga inshaAllah baik.

Dari ’Aisyah –radhiyallahu ’anha-, beliau mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda, ”Amalan yang paling dicintai oleh Allah Ta’ala adalah amalan yang kontinu walaupun itu sedikit.” (HR. Muslim no. 783)

Yang penting sekali lagi, berusaha semaksimal mungkin, “Do The Best”. Mudah2an Allah selalu meridhoi apa pun yg kita lakukan. Semoga tulisan ini menjadi hamasah yang bermanfaat buat kita semua. Aamiin.



Wassalamualaikum Warohmatullah

---------------

Written By : Muhammad Faisal Aulia

2 comments: