Lelakijelata.blogspot.co.id – Assalamualaikum warohmatullah, kali ini pengen share tentang kondisi aktual
Jakarta, bagi yang pernah tinggal di Jakarta tentunya tau banget kondisi
Jakarta yang memang predikat buruk dalam hal kemacetan, bukan hanya kemacetan,
Jalanannya pun dapat berubah menjadi killer yang mematikan seperti tertabrak
kendaraan karena pertumbuhan kendaraan yang sangat signifikan dan kondisi aspal
yang masih penuh berlubang. Tahukah kalian Jakarta sebagai kota metropolitan yang berpenduduk
24 juta orang, hanya 13 persen perjalanan warga dilakukan dengan angkutan umum.
So, sisanya?? Naik mobil dan motor yang hampir merayap disemua jalanan yang di Jakarta!!
Nah kali ini, Castrol Magnatec Start-Stop melakukan
riset terhadap kota-kota besar yang terdapat di 78 negara di Dunia. Penelitian
yang dilakukan oleh Castrol Magnatec adalah memakai metode Start-Stop terhadap
lalu lintas kota-kota besar di dunia, dengan cara angkanya dihitung dari data
ketika pengemudi mobil harus berhenti dan memulai lagi laju mobilnya setiap
kilometer karena kepadatan lalu lintas yang terjadi, dan sepertinya penelitian ini memakan waktu yang cukup lama.
What the Result??!!!
Ternyata oh ternyata!! Akhirnya setelah sekian
lama....
Ibu kota Indonesia itu dinobatkan sebagai kota
dengan kemacetan terburuk sedunia antara kota-kota besar di 78 negara masbro!!
Hasil penelitian menunjukkan kota Jakarta sebagai dengan kemacetan paling
buruk. Berdasarkan indeks Castrol Magnatec Start-Stop, tingkat macet di Jakarta
mencapai 33.240 ribu per tahun.
Yang uniknya banyak pengamat menilai setelah
pergantian Gubernur Foke dahulu yang dimana jabatan gubernur pindah ke tangan
Jokowi dan sekarang ahok, hasilnya pertumbuhan kendaraan malah semakin naik
signifikan!! Ntahlah apa karena orang Jakarta makin kaya atau penanganan
masalah lalu lintas dan fasilitas yang dilakukan oleh pemerintah setempat. Namun,
yang musti diketahui adalah jumlah kendaraan di Jakarta dan daerah-daerah
penyangganya memang cukup besar. Pertumbuhan jumlah kendaraan antara 11-12
persen per tahun. Sedangkan penambahan jalan hanya 0,01 persen. Moyor tenan sampean yang tinggal di Jakarta xixixi... Well, jadinya peran
pemerintah setempat wajib menanggulangi masalah kemacetan seperti ini.
Selain jakarta, Hasil riset Castrol Magnetec
Start-Stop menunjukan 10 kota termacet didunia dan banyak beberapa kota di
negara lain yang memiliki tingkat kemacetan yang parah. Dan lucunya Surabaya
juga termasuk kota termacet didunia juga!!. Dan Tiga dari sepuluh kota terburuk
di dunia dalam kemacetan lalu lintas berada di Asia Tenggara. Jakarta
bergabung dalam 10 besar kota-kota di dunia menurut Castrol Magnetec Start-Stop yang
mempunyai tingkat kemacetan terburuk, yakni Istanbul di Turki (32.520), Mexico
City di Meksiko, (30.840), Surabaya (29.880), St Peterburg di Rusia (29.040),
Moscow di Rusia (26.680), Roma di Italia (26.680), Bangkok di Thailand
(27.480), Guadalajara di Meksiko (24.840), serta Buenos Aires di Argentina
(23.760). Weleh2 ga abis pikir..
Inilah dia Kota Termacet didunia versi Castrrol
Magnetec Start-Stop yang dirangkum dalam www.dw.de
. Cek this out!!
1. Jakarta, Indonesia
Ibukota Indonesia ini dinobatkan sebagai kota
termacet di dunia. Rata-rata setiap tahunnya pengemudi kendaraan di Jakarta
mengalami 33,240 start-stop alias kemacetan. Catatan ini tidak mengherankan
mengingat pembangunan infrastruktur tidak sebanding dengan pertumbuhan populasi
kendaraan yang saat ini menurut Polda Metro mencapai 21 juta di Jakarta. Sip Congratz ya Jakarta!! Kita turut bangga,, dipertahankan gelarnya yaaa xixixi...
2. Istanbul, Turki
Ibukota Turki kebanjiran 30.000 mobil baru setiap
bulan. Menurut data statistik, satu dari lima orang di Istanbul memiliki
kendaraan bermotor. Tidak heran kota metropolitan di antara dua benua ini
menduduki peringkat kedua dalam daftar kota termacet di dunia. Selama setahun
setiap pengemudi di Istanbul harus berhenti sebanyak 32,520 kali karena
kemacetan.
3. Mexico City, Mexico
Sebanyak empat juta kendaraan bermotor lalu lalang
di kota Mexico City setiap harinya. Tidak heran jika kota ini juga dianggap
sebagai salah satu kota dengan polusi udara terburuk di dunia. Dalam Castrol
Index, pengemudi di Mexico City mengalami 30,840 stop dan start setiap tahun.
4. Surabaya, Indonesia
Surabaya mencatat 4,5 juta kendaraan dengan
penambahan sekitar 17.000 kendaraan baru setiap bulannya. Penyebab kemacetan
terbesar di ibukota provinsi Jawa Timur ini adalah motor yang jumlahnya
mencapai 3,6 juta unit. Jika melihat pertumbuhan jumlah populasi kendaraan yang
mencapai 209.000 unit per tahun, dalam lima tahun ke depan situasi lalulintas
Surabaya akan memasuki wilayah kritis.
5. St. Petersburg, Rusia
St. Petersburg sejatinya memiliki sistem
transportasi publik yang sangat memadai. Sekitar 2,5 juta penumpang tercatat
menggunakan layanan kereta bawah tanah, Metro, setiap harinya. Dengan jumlah
penduduk yang berkisar lima juta, angka tersebut sebenarnya sudah sangat baik.
Tapi tingginya angka lalulintas pegawai yang tinggal di luar kota membuat padat
jalan-jalan di St. Petersburg
6. Moskow, Rusia
Kecepatan rata-rata kendaraan di Moskow tercatat
maksimal 3 kilometer/jam. Serupa dengan Jakarta, ibukota Rusia ini kewalahan
menghadapi ledakan pembelian kendaraan yang melonjak dalam satu dekade
terakhir. Kendati memiliki sistem transportasi yang memadai, Moskow tertinggal
dalam urusan pembangunan infrastruktur. Menurut pemerintah kota, ruas jalan
yang ada cuma mampu menampung 30% kendaraan.
7. Roma, Italia
Sejak bertahun-tahun kota Roma di Italia mencoba
mengatasi masalah lalulintas berupa minimnya jumlah transportasi publik dan
rasio kendaraan bermotor per kapita yang tertinggi kedua di Italia. Negeri di
selatan Eropa itu sendiri tercatat sebagai negara dengan tingkat kepadatan
kendaraan tertinggi di dunia. Terdapat nyaris 600 kendaraan bermotor untuk
setiap 1000 penduduk Italia.
8. Bangkok, Thailand
Kebijakan bekas PM Takhsin Shinawatra yang memangkas
pajak buat pembeli kendaraan baru turut menambah runyamnya kondisi lalulintas
di Bangkok. Sejauh ini kota berpenduduk sekitar 14 juta jiwa itu memiliki
hampir delapan juta kendaraan. Castrol Index mengklaim setiap pengemudi di Bangkok
menghabiskan 36 persen dari waktu perjalanan terjebak di tengah kemacetan.
9. Guadalajara, Meksiko
Menurut Castrol Index, pengemudi di Guadalajara
mengalami 24,840 start-stops per tahun. Artinya lebih dari 30% waktu perjalanan
dihabiskan di tengah kemacetan. Guadalajara mencatat rasio kepemilikan
kendaraan terbesar di Meksiko. Tercatat satu dari empat orang di kota ini
memiliki mobil atau motor.
10. Buenos Aires, Argentina
Dari tiga juta penduduk Buenos Aires, tercatat dua
juta kendaraan yang berlalu lalang di jantung kota setiap harinya. Castrol
Index mengklaim setiap pengemudi di ibukota Argentina ini mengalami 23,760
start-stops setiap tahunnya.
Itulah hasil riset yang dilakukan oleh Castrol
Magnetec Start-Stop, So... gimana bagi yang tinggal diluar jakarta tertarik
jadi kaum urban yang tinggal dijakarta? atau penduduk jakarta tapi ga betah di
Jakarta dan pengen pindah udah ada rencana? Tentukan pilihanmu hehe..
Semoga bermanfaat, Wassalamualaikum Warahmatullah
----------------------
Sumber : www.dw.de , Castrol
Magnetec Start Stop Research and any other website
Written By : Muhammad Faisal Aulia
Contact : faisaulia@gmail.com
No comments:
Post a Comment