Friday, May 15, 2015

GOWES PERJALANAN KE UJUNG GENTENG (PART 2)

Lelakijelata.blogspot.co.id – Assalamualaikum Warahmatullah, holaa masbro dan massist, kembali lagi ke kisah gowes perjalanan ke Ujung genteng, sebagaimana perjalanan berkendaran sebelumnya sudah saya terangkan pada part 1. Maka kali ini yeaaah Alhamdulillah sampai sudah di Ujung Genteng (UG). Hmm... UG ? Sebelum menjelaskan panjang lebar tp saya pengen berkesan satu kata setelah datang tempat ini, yaitu Juozzzz!! Nuansa pantai nan panjang menjadi kesejukan dan sebagai pelepas penat dan gerah serta lelah ketika berkungung ke tempat disini. Lumayan jauh sih dari Jakarta, tapi segalanya akan terbayar lunas ketika mencicipi UG ini. Trust me, it Works!!

Walau kesan pertama “Juozzzz” tapi kesan kedua agak suram, kenapa? Karena saat masuk ke tempat ini kita di di cegat oleh orang-orang yang memakai baju bernuansa PNS. Sepertinya PNS Ujung genteng kali yak wkwk. Nah disini, kita disuruh membayar total retribusi sebesar 10.000/motor (akumulasi dari Rp 8.000 Retribusi pokok + Rp 2000 stiker). Perbedaan yang beda ketika dulu saya pernah mengunjugi Pelabuhan ratu di suruh membayar 5.000/orang. Akhirnya ya kita bayar deh. Tapi enaknya dapat stiker Ujung Genteng gtu dan kemudian kita di berikan slip pembayaran retribusi. Kalau stiker sih enak buat di tempelin, lah kuitansi pembayaran retribusi yang “Cuma” 10ribu aja buat apa di kasih, mending di bakar aja ngoahahaa..


Dapat stiker, enaknya di tempel dimana ya?


Dapat Slip Rertibusi, enaknya di bakar dimana ya? :D

Ternyata cukup lumayan juga ya jalur masuk dari jalan utama menuju ujung genteng, kadang mikir, ini kapan sampainya? Saya udah laper plis!!. Dan setelah tiba disana kita bertemu ibu empunya Villa yang sudah kita booking, huftt.. setelah sampai Villa, masuk kamar mandi, bersih bersih, langsung tepar. Ga kuaaat mamakee, jarak perjalanan dari Jakarta sampai Ujung Genteng memakan waktu 9 Jam dari Jam 11. 40 – jam 9 pagi, udah termasuk isitirahatnya di jalan. Jarak yang di tempuh sampai 248, 3 KM tercatat di fitur speedometer New Vixion, fitur yang berguna banget nih jadi tau euy jarak kita dalam satuan KM berapa jarak jauhnya. Berikut penampakannya...


Speedometer 248, 3 KM dari Jakarta/Tanggerang Selatan - Ujung Genteng

Setelah tidur pulas, sampai jam 11.30, kebangun karena mata melek dan keingetan sholat jumat. Pas di tanya ke ibu ibu tempat Villla, katanya masjid jauh. Terus kita mikir, mau jumatan di mana ni ya? Tiba akhina Ustadz Hibatullah Zada, temen se tim touring kami kemudian menghimbau sholat jumat disini aja gpp karena kita tergolong musafir, dan bisa menjamak sholat ashar sekaligus. Yowess.. kita sholatt jamak, makan dan tidurrr lagiiii hauauaahaha, kapan jalan jalannya neh -_-

Dengan tidur sejam tambah, tubuh jadi agak fresh walau masih kerasa pusing pala barbie dengan ngantuk dan cape yang belum hilang dari bekas perjalanan kesini. Dari pada kerjanya tidur, akhirnya kita sepakat sekitar jam 2 siang, kita berangkat ke sebuah pantai yang letak pantai nya tertutup sekali, karena berada di kubangan hutan yang menutupi keindahan pantai. Tapi sebelumnya kita musti melewati jalanan berbatu dan dan becheeck denan motor. Dengan aksi rock and roll dan road off, ban motor dan swing arm motor berayun padu melewati kubangan batu dan bechecck tersebut. Ntah ngerasa pegel kembali hadir setelah melewati jalan tersebut, karena menahan beban motor beserta boncenger di belakang. Tiba tiba ngerasa jadi Ade Rai mendadak, otot lengan pun berkembang biak terasa lebih besar dan kekar. HAHAHA #lebay

Menyusuri pejalanan ke pantai ini kita juga melewati rerumputan dan kita melihat beberapa ternakan lepas, bahkan hewan Sapi di biarkan lepas bebas di tengah rumput tanpa ada yang orang ngontrol , uuhh.. indahnya liat pemandangan. Setelah sambil berjalan kami menemui sebuah tempat yaitu Konservasi Pemeliharaan Habitat Penyu, pengen masuk sih panasaran tapi ntar aja deh mau ke pantai aja dulu, ini aja ga sampe sampe.


Penakaran Konservasi Pemeliharaan Habitat Penyu di Ujung Genteng

Kemudian sesampainya disana kita ketemu lapangan deket rawa gtu tempat markir motor yang dimana ada ibu ibu yang menjaga motor kita disitu. Ternyata setelah kita markir, kata ibunya untuk ke pantainya kita musti melewati lagi hutan untuk bisa sampai ke pantai tersebut. Jadi motor kita di tinggal disini. Jika di lihat sepertinya tidak terlalu banyak motor orang lain yang ikut memarkir disini. Jujur awalnya bingung ini beneran ga ya ada pantai yang katanya bagus? Ko rada sepi yaaa di parkiran. Daripada lama, akhirnya yauda akhirnya susuri saja deh..


Susuri hutan dan rawa untuk menembus pantai

Dan setelah melewati dan menyusuri hutan, akhirnya seketika saya kaget, lohh koo??!!!  Satu kata buat pemandangan pantai ini, “Allahuakabar!!!”. Betapa tidak, pantai nan panjang dan indah, dengan balutan Tombolo yaitu air laut dan air darat yang terpisah karena pasir laut dengan background belakang hutan yang tertutup, kemudian dari jauh terlihat beberapa terumbu karang yang menjulang layaknya batu di atas permukaan laut. Subhanallah walhamdulillahh... akhirnya sampai jugaaaa. Ya ampuun itu laut walau asin tapi dari jauh dan manis banget!! *Sujud Syukur Terima kasih ya Allah hamba-Mu diperkenankan untuk mencicipi keindahanmu, alam ciptaan-Mu saja indah apalagi diri-Mu. Almalikul Kuddusussalam!!


Welcome to Ujung Genteng Beach

Ujung Genteng dengan Khas Peristiwa Alam "Tombolo"

Ini pantai apa lukisan? Cakep bener

Bingung berkata apa, subhanallah aja deh

Mata melongoh dari ujung ke ujung rasanya ga kuat iman untuk segera mencicipi bermain laut beserta pasir pantainya. Kita pun segera melancong kesana.. So, Are you interested gowes to here? :)

Thanks for reading and sharing...

Wassalamu’alaikum Warahmatullah
---------------------
Written By : Muhammad Faisal Aulia

Contact : faisaulia@gmail.com

No comments:

Post a Comment