Lelakijelata.blogspot.co.id – Assalamualaikum Warahmatullah, holaa masbro dan massist, kembali lagi ke
kisah gowes perjalanan ke Ujung genteng, sebagaimana perjalanan berkendaran
sebelumnya sudah saya terangkan pada part 1. Maka kali ini yeaaah Alhamdulillah
sampai sudah di Ujung Genteng (UG). Hmm... UG ? Sebelum menjelaskan panjang
lebar tp saya pengen berkesan satu kata setelah datang tempat ini, yaitu
Juozzzz!! Nuansa pantai nan panjang menjadi kesejukan dan sebagai pelepas penat
dan gerah serta lelah ketika berkungung ke tempat disini. Lumayan jauh sih dari
Jakarta, tapi segalanya akan terbayar lunas ketika mencicipi UG ini. Trust me,
it Works!!
Walau kesan pertama “Juozzzz”
tapi kesan kedua agak suram, kenapa? Karena saat masuk ke tempat ini kita di di
cegat oleh orang-orang yang memakai baju bernuansa PNS. Sepertinya PNS Ujung
genteng kali yak wkwk. Nah disini, kita disuruh membayar total retribusi sebesar
10.000/motor (akumulasi dari Rp 8.000 Retribusi pokok + Rp 2000 stiker). Perbedaan yang beda ketika dulu saya pernah mengunjugi Pelabuhan ratu di
suruh membayar 5.000/orang. Akhirnya ya kita bayar deh. Tapi enaknya dapat
stiker Ujung Genteng gtu dan kemudian kita di berikan slip pembayaran
retribusi. Kalau stiker sih enak buat di tempelin, lah kuitansi pembayaran retribusi
yang “Cuma” 10ribu aja buat apa di kasih, mending di bakar aja ngoahahaa..
Dapat stiker, enaknya di tempel dimana ya?
Dapat Slip Rertibusi, enaknya di bakar dimana ya? :D
Ternyata cukup lumayan
juga ya jalur masuk dari jalan utama menuju ujung genteng, kadang mikir, ini
kapan sampainya? Saya udah laper plis!!. Dan setelah tiba disana kita bertemu
ibu empunya Villa yang sudah kita booking, huftt.. setelah sampai Villa, masuk
kamar mandi, bersih bersih, langsung tepar. Ga kuaaat mamakee, jarak perjalanan
dari Jakarta sampai Ujung Genteng memakan waktu 9 Jam dari Jam 11. 40 – jam 9
pagi, udah termasuk isitirahatnya di jalan. Jarak yang di tempuh sampai 248, 3
KM tercatat di fitur speedometer New Vixion, fitur yang berguna banget nih jadi
tau euy jarak kita dalam satuan KM berapa jarak jauhnya. Berikut
penampakannya...
Speedometer 248, 3 KM dari Jakarta/Tanggerang Selatan - Ujung Genteng
Setelah tidur pulas,
sampai jam 11.30, kebangun karena mata melek dan keingetan sholat jumat. Pas di
tanya ke ibu ibu tempat Villla, katanya masjid jauh. Terus kita mikir, mau
jumatan di mana ni ya? Tiba akhina Ustadz Hibatullah Zada, temen se tim touring
kami kemudian menghimbau sholat jumat disini aja gpp karena kita tergolong
musafir, dan bisa menjamak sholat ashar sekaligus. Yowess.. kita sholatt jamak,
makan dan tidurrr lagiiii hauauaahaha, kapan jalan jalannya neh -_-
Dengan tidur sejam
tambah, tubuh jadi agak fresh walau masih kerasa pusing pala barbie dengan
ngantuk dan cape yang belum hilang dari bekas perjalanan kesini. Dari pada
kerjanya tidur, akhirnya kita sepakat sekitar jam 2 siang, kita berangkat ke
sebuah pantai yang letak pantai nya tertutup sekali, karena berada di kubangan
hutan yang menutupi keindahan pantai. Tapi sebelumnya kita musti melewati
jalanan berbatu dan dan becheeck denan motor. Dengan aksi rock and roll dan
road off, ban motor dan swing arm motor berayun padu melewati kubangan batu dan
bechecck tersebut. Ntah ngerasa pegel kembali hadir setelah melewati jalan
tersebut, karena menahan beban motor beserta boncenger di belakang. Tiba tiba
ngerasa jadi Ade Rai mendadak, otot lengan pun berkembang biak terasa lebih
besar dan kekar. HAHAHA #lebay
Menyusuri pejalanan ke
pantai ini kita juga melewati rerumputan dan kita melihat beberapa ternakan
lepas, bahkan hewan Sapi di biarkan lepas bebas di tengah rumput tanpa ada yang
orang ngontrol , uuhh.. indahnya liat pemandangan. Setelah sambil berjalan kami
menemui sebuah tempat yaitu Konservasi Pemeliharaan Habitat Penyu, pengen masuk
sih panasaran tapi ntar aja deh mau ke pantai aja dulu, ini aja ga sampe sampe.
Penakaran Konservasi Pemeliharaan Habitat Penyu di Ujung Genteng
Kemudian sesampainya
disana kita ketemu lapangan deket rawa gtu tempat markir motor yang dimana ada
ibu ibu yang menjaga motor kita disitu. Ternyata setelah kita markir, kata
ibunya untuk ke pantainya kita musti melewati lagi hutan untuk bisa sampai ke
pantai tersebut. Jadi motor kita di tinggal disini. Jika di lihat sepertinya
tidak terlalu banyak motor orang lain yang ikut memarkir disini. Jujur awalnya
bingung ini beneran ga ya ada pantai yang katanya bagus? Ko rada sepi yaaa di
parkiran. Daripada lama, akhirnya yauda akhirnya susuri saja deh..
Susuri hutan dan rawa untuk menembus pantai
Dan setelah melewati
dan menyusuri hutan, akhirnya seketika saya kaget, lohh koo??!!! Satu kata buat pemandangan pantai ini,
“Allahuakabar!!!”. Betapa tidak, pantai nan panjang dan indah, dengan balutan
Tombolo yaitu air laut dan air darat yang terpisah karena pasir laut dengan
background belakang hutan yang tertutup, kemudian dari jauh terlihat beberapa
terumbu karang yang menjulang layaknya batu di atas permukaan laut. Subhanallah
walhamdulillahh... akhirnya sampai jugaaaa. Ya ampuun itu laut walau asin tapi
dari jauh dan manis banget!! *Sujud Syukur Terima kasih ya Allah hamba-Mu
diperkenankan untuk mencicipi keindahanmu, alam ciptaan-Mu saja indah apalagi
diri-Mu. Almalikul Kuddusussalam!!
Welcome to Ujung Genteng Beach
Ujung Genteng dengan Khas Peristiwa Alam "Tombolo"
Ini pantai apa lukisan? Cakep bener
Bingung berkata apa, subhanallah aja deh
Mata melongoh dari
ujung ke ujung rasanya ga kuat iman untuk segera mencicipi bermain laut beserta
pasir pantainya. Kita pun segera melancong kesana.. So, Are you interested gowes to here? :)
Thanks for reading and
sharing...
Wassalamu’alaikum
Warahmatullah
---------------------
Written
By : Muhammad Faisal Aulia
Contact
: faisaulia@gmail.com
No comments:
Post a Comment