Lelakijelata.blogspot.co.id - Assalamualaikum
Warahmatullah, Wahhh, piyeee nih sudah lama saya vakum
dari dunia blogger, ternyata blog piaraan saya penuh dengan
sarang laba-laba, penuh penyakit flu burung (burung siapa nih??),
weleh2 berdebu banget. Saat membukanya, saya membuka dengan basmallah
sambil alfatihah, takutnya ini blog ada penunggunya!! dan saya langsung
mandiin blog biar bersih lagi, blognya rewel ga mau dimandiin.
Setelah saya bedakin ni blog, alhamdulillah akhirnya bersih lagi,
ganteng nyaris kayak saya, maksudnya kayak kakek saya. Maaf ya
blog, saya telah meninggalkan diri mu yang cukup
lama, Maafin papa ya nak, come to papa :D
Itulah sedikit perasaan
dan sikap saya setelah melihat blog saya yang sedikit ga
keurus. Bukan tanpa alasan, banyak hal yang menyebabkan seseorang
meninggalkan dunia blogger atau berhenti menulis, mungkin karena menurut saya ada
beberapa hal, yaitu:
1.
Males
Ini diaaaaa penyakit
orang Indonesia sebelum merdeka (setelah merdeka juga sama aja sih) , yaapsss
tepat sekali ini penyakit yang secara turun temurun menurut buku sejarah yang
katanya diwariskan oleh Pithecantropus Erectus, secara dia aja jalan bungkuk,
berdiri aja males!!. Yapss, males sering menjadi momok tersendiri bagi
seseorang, pada dasarnya malas adalah kebiasaan orang yang ga pernah dilatih
untuk rajin, rajin merupakan satu kata penangkal males, lagi pula ga ada
satupun berita "HOT NEWS : Ditemukan siswa tewas dikamar karena rajin
belajar!!", jadi rajin mulailah dari diri kita sendiri, jangan pernah
malas untuk belajar. Walaupun begitu, masing2 orang memiliki pandangan tentang
penyakit satu ini, yang jelas penyakit ini cukup berjasa membuat orang ingin
tidur dari insom. Omong kosong kalo males itu alasan untuk tidak menulis!!
2.
Kagak ada bahan
Yaps, harus diakui jika
tulisan ingin dibuat menarik maka penulis wajib mencari bahan agar seseorang
tertarik membaca blog kita. Jujur aja semenjak saya bikin
blog, saya sama sekali ga punya bahan buat nulis, tapi kalau
diliat dari tulisan gue dulu ternyata saya bisa aja menulis sebuah
cerita tanpa harus ada bahan. Jadi latah ajaa haha!! Omong kosong kalo
kaga ada bahan itu alasan untuk tidak menulis!!
3.
Kagak ada waktu (sibuk)
Haha ini
penyakit saya dalam menulis, tapi kok piyee too, Allah menciptakan
waktu 24 Jam masa ga ada waktu??, yaps ga bisa dipungkiri bahwa dizaman
modern seperti ini, waktu terasa cepat. Ternyata semakin cepatnya perkembangan
tekhnologi membuat orang merasa waktu semakin cepat, lalu berkeluh kesah, “Ini
waktu kok cepet amat ya!!” , si Waktu pun akhirnya menjawab, “Ehh gue bergerak
seperti biasa keles, lo nya aja yang ga pernah meluangkan waktu!!” , Dari kata
Waktu tersebut dapet deh benang merahnya yaitu “Meluangkan waktu”. Sesibuk
apapun kita diluar sana, kalau ga prnah meluangkan waktu minimal stgh jam untuk
menulis, ya kita ga bakal pernah bisa menulis ataupun melakukan kegiatan lain.
Bedakan antara “meluangkan waktu” dengan “waktu luang”, Waktu luang mah banyak
tapi kitanya gak pernah meluangkan waktu. So, Omong kosong kalo kaga ada waktu
itu alasan untuk tidak menulis!!
4.
Merasa tidak berbakat menulis
Yailahh, lo
pikir saya berbakat untuk menulis? Ini aja saya nulis
ngasal, yang penting enak dibaca (padahal sndirinya ga enak dibaca
ngoahaha). Kalau untuk masalah ini, jangan pernah kita merasa “gue ga
berbakat”, “tulisan gue amburadul”. Bill Gates seorang penemu Microsoft
mengatakan bahwa dia gak berbakat bereksperimen disekolah, so well akhirnya dia
di Drop Out (keluar) beneran dari tmpat sekolahnya, tapi dia menggeluti belajar
terus menerus dengan eksperimen dia. Dan Nice!!, Bill Gates menjadi orang
terkaya No, 1 didunia dalam 10 tahun kurun waktu terakhir. Well, lakukanlah
walau diri kita tidak ada bakat, bakat akan alami muncul dengan latihan. So,
Omong kosong kalo merasa tidak berbakat itu alasan untuk tidak menulis!!
5.
Bingung mengolah kalimat
Dalam ilmu bahasa
Indonesia, untuk mengolah kalimat menjadi sebuah paragraf yang baik, kita harus
mengetahui ada yang namanya kalimat deduktif maupun induktif. Jadi pertama kita
musti mengolah kalimat dari persepsi mana yang kita ambil, deduktifkah atau
induktif? Sebelumnya gue jelasin dikit, kalau deduktif dimana kalimat pokok
kita ditempatkan pada awal paragraf dan rinciannya terakhir contohnya “Jenis
buah adalah jeruk, apel, mangga”, sedangkan induktif menempatkan kesimpulan apa
yang kita omongin adalah diakhir paragraf tapi rinciannya di awal paragraf.
contohnya “Jeruk, apel dan mangga adalah jenis buah”. Paham brooo??? (saya aja
ga paham hehe). Yaps jika diliat dari artikel ini, menurut kita, posisi kalimat
artikel saya kearah mana? Induktif apa deduktif? Ya benarrr
jawabannya adalah “Deduktif” . Jadi saya cuma membuat pola
kalimat dan tinggal buat kerangkanya deh, dan siap menulis hehe. Jadi Ga usah
bingung mengolah kalimat. So, Omong kosong kalo kita bingung mengolah kalimat
itu alasan untuk tidak menulis!!
---------
Salam kenal!! hehehe
ReplyDeletegw dulu di blogspot juga bro, tapi komentator pada japri protes, susah n ribet katanya mau komen di blog sampeyan...
Atas nama interaksi dengan pengunjung blog, ya sudah, ay pindah ke WP... ya alhamdulillah interaksinya sangat baik dengan komentator dan pengunjung blog...
Kalau gw bahan banyak, waktu bisa dibilang gada, 24 jam itu kan bukan berarti kita kudu awake 24 jam beneran, lah tidur aja sudah 6-8 jam, kerja (kalau kerja kantoran) 9 jam, sampe rumah kadang maen ma anak (kalau sudah berkeluarga), anak bawel minta perhatian masa kita cuekkin hehe...
Ya di sela-sela waktu yang ada dimanfaatin, kadang ampe begadang. Kadang udah kecapean... ya seharian beraktifitas namanya juga... weekend? Nah ini, kalau jomblis gampang, kencannya ya sama gadget :D
Haha iya salam kenal mas kobay, ane punya WP dan Blog, tapi ga keurus wkwk, tapi pengen aktif lagii dan dirombak lagi hehe nuhun udah mampir mas :D
ReplyDelete