Tuesday, December 2, 2014

DEAR DAD...

***This Article dedicated to Fajrul Syam Arzani and Saiful Arif, My best friends, lost his parents, but i hope we always strong in our life.



Lelakijelata.blogspot.co.id - Assalamualaikum Warohmatullah, salam gigi jari! Kali ini mau curhat aja deh hehe, Yes all about my father.  Kita tahu ayah adalah seseorang yang tegar dan kuat untuk mencari nafkah, sama halnya dengan ayahku beliau seseorang tawadhu, sabar banget, ga banyak bicara dan alim (menurutku), salah satu yang ku suka dari ayahku adalah kelembutannya. Sangking lembutnya, akupun nyaris tidak pernah liat ayahku marah, kalau toh misalkan anak-anaknya memiliki kesalahan, kami sering dicueki saja, tapi ayah lebih mempertunjukkan keteladanannya, berbeda dengan ibuku yang langsung memberi teguran baik secara langsung frontal dan tidak frontal. Ya ibarat kutub, ayahku adalah kutub lembut, ibuku kutub tegas hehe, mungkin kebalikan sama ayah orang lain kalau ayah orang lain rata2 tegas.

Salah satu bukti kelembutan seorang ayah adalah dulu punya pengalaman, beliau tidak akan makan kalau anaknya belum makan. Bahkan ada sedikit cerita ketika malam hari jam 2 malam, ketika ku terbangun mau minum, aku melihat ayahku baru sama melahap mie yang dibikinnya ketika malam, seketika ayahku tidak jadi makan dan langsung berkata

“Isal mau mie ga? Ayah udah kenyang...”

Dan sontak pun aku kaget dan berkata..

“Oh ngga yah, isal kebangun cuma buat minum aja...”

Jebul tenan iki....!! , ayahku yang baru memasak mie tiba-tiba ingin memberikanku makanan, dan lucunya mie yang baru saja dihidangkan malah bilang ayaku kenyang, lalu kalau kenyang ngapain ayah buat mie??? Ya jelas kalau ayahku tidak ingin makan sndiri kalau anaknya tidak makan bareng juga. Dari situ aku mulai berfikir ternyata ayahku bener2 lembut, sesosok ayah yang tidak banyak bicara, tetapi sesekalinya bicara, memiliki segudang arti hikmah, khususnya buat anak2nya. Aku pun banyak belajar apa arti tentang kelembutan kepada orang lain.

Ada hal ku senangi dari seorang ayah adalah suka bersedekah, jadi donatur masjid, ke anak yatim, dll sebagainya. Akupun sedikit baca ttg hadis qudsi nabi, “Jika engkau ingin mendekati-Ku, Seseungguhnya Aku (Allah) diantara kamu dhuafa..” , dan ada lagi hadis “jika ingin mendampatkan kelembutan hati maka dekatilah sayangi anak-anak dan kaum dhuafa”

Aku pun terkesima dengan hadis diatas dan relasinya ke Ayahku, sosok beliau ga jauh beda dengan hadis diatas, yaitu pertama menyayangi anak-anak, bukan hanya kita sbagai anak kandungnya, namun anak orang lain diperlakukan sama seperti anak kandung sndiri, dan sedekahnya itu yang aku dapat cerita dari Ibuku sndiri, ayah jarang jajan dan ngeluarin uang tetapi royal kalau udah masalah bantu orang yang lagi susah...” Pantes lembut bener...

Iyah sdikit segelintir kisah seorang ayah dibalik tugasnya mencari nafkah yang bisa ku ceritakan, khususnya masalah tawadhu dan lembut kepada orang lain, teladannya membuatku termotivasi untuk selalu berbuat baik kapada orang lain sebisaku, jadi semoga menjadi motivasi kita buat bersama2 menjadi lebih baik.

But the time... Ayahku telah wafat meninggal saat aku masih kelas 2 SMP, Jum’at 24 Febuari 2006, sebuah kesedihan dan agak gak percaya kalau ayahku akan meninggalkan kami sekeluarga, ayahku meninggal di tempat tidur rumahnya dengan penyakit Kanker Pankreas stadium 4. Sebelum ayahku menutup mata, beliau sempat berkata kepadaku,

“Isal, maafin ayah selama ini ya...”

aku pun jawab , “Ayah ga ada salah2 apa sm isal, ayah jangan bilang gtu, maafin isal yah...”

(jujur pas nulis kata2 diatas, tidak sadar air mata pun tumpah)

Akupun nangis senangis se jadinya, akupun mengecek nadi ayahku, dan hasilnya ayahku tidak berdenyut lagi detak nadinya, kepalaku pusing sampai tidak percaya akan takdir bahwa orang tua ku yang kucintai harus meninggalkanku, “Ayah kenapa engkau pergi...!!  , Sempat dilidahku berkata, “Allah tidak adilll, kenapa orang tua lain lengkap sedangkan aku ditinggal sejak SMP,” Bukan hanya diriku yang menangis, ibuku pun menangis, aku pun makin menangis yang amat sesak didada ketika melihat ibuku menangis. Tidak ada yang membuatku sedih sesedihnya didunia ini, ketika aku ditinggal oleh ayahku. Akupun resmi menjadi anak yatim ketika SMP.

Setelah itu, kami didatangi oleh ratusan para pelayat yang bertakziah kerumah kami, ibukupun aku lihat sibuk dan repot sendiri didapur untuk menyiapkan sdikit kue dan air minum buat para pentakziah, padahal ku yakin hatinya sangat rapuh. Hati seorang Istri mana yang tidak rapuh ketika melihat suaminya meninggal si??? You know Ibuku resmi menjadi Single Parent yang tidak berkerja mengasuh kami anaknya berempat yang semuanya dahulu masih bersekolah!! Dan sampai saat ini kami bisa hidup dan masih bisa makan, Maha Suci Allah yang masih memberikan kami rezeki untuk hidup.

Iya sedkit cerita dibalik cobaan hidup keluarga kami, namun sesosok ayahku yang yang kulihat suka baca quran, lembut, sabar, ternyata ayahku suka menyanyikan lagu untuk anak2nya sejak kecil, aku masih inget beberapa lagu nina bobo dan ngaji murojaah oleh ayah saat kami tidur

Tapi yang sedihnya adalah, nyaris sdikit sekali aku berfoto sm ayah, maklum jaman dulu masih susah kamera, dan ayah ga terlalu suka di foto. Jadinya ya masih sdikit deh fotonya. Sampai saat ini aku belum pernah menemukan ayah lagi narsis kalau foto hehe, lekukan wajahnya kalem sekali. Jadi temen2 sering2 deh foto sama orang tuanya. 

Sebelum mengakhiri artikel ini.....

Suatu hal jika aku kerumah temanku dan masih memiliki ayah, terkadang aku iri dan ingin memeluk ayahnya, bukan karena apa, aku sangat rindu dengan sesosok ayah. Ya namun aku hanya bisa tersenyum dari jauh, dan berusaha menasihati temenku untuk menyayangi selalu orang tuanya.

Yaa ini sdkit sharing. Smoga termotivasi buat temen2 selalu menyayangi orang tuanya sebelum orang tua meninggalkan kita atau kita yang meninggalkan mereka. Takdir Allah siapa yang tahu?




Semoga bermanfaat, Jazakallah khoir. Wassalamualaikum Warohmatullah

----------------

Written By ; Muhammad Faisal Aulia

Contact : faisaulia@gmail.com


No comments:

Post a Comment